Daftar Alasan Reply 1988 Jadi Drama Terbaik Wajib Tonton - Halluna Lina

Alasan Reply 1988 Jadi Drama Terbaik Wajib Tonton — Sudah tiga hari ini saya merasa kosong dan bingung. Pasalnya, drama Korea yang berhasil bikin ngakak dan nangis di waktu bersamaan sudah tamat ditonton. Bisa dibilang saya memang agak telat sih nonton Reply 1988.

Serial tersebut tayang pertama pada 2015, dan berkat pandemi tentunya, drakor yang dibintangi oleh Lee Hye-ri, Park Bo-gum, Ryu Jun-yeol, Go Kyung-pyo dan sederet artis beken Korea lainnya hype lagi di 2020 yang lalu.

Dalam rangkaian Reply (1994, 1997) entah kenapa pilihan pertama saya jatuh pada 1988. Mungkin karena saya pernah menyimak salah satu vlog dimana Dian Sastro mengungkapkan ketertarikannya pada drama tersebut. 

Makanya, di artikel ini, saya akan coba memberikan gambaran alasan Reply 1988 jadi drama terbaik wajib tonton.

Alasan Reply 1988 Menjadi Drama Terbaik Wajib Tonton

netflix.com

Reply 1988 menceritakan kehidupan lima keluarga di sebuah komplek dengan latar tahun 1988. Sung Deok-sun, ( Lee Hye-ri), Kim Jung-hwan (Ryu Jun-yeol), Sung Sun-woo (Go Kyung-pyo), Ryu Dong-ryong (Lee Dong-hwi) dan Choi Taek (Park Bo-gum) menjadi lima karakter utama yang menjadi pusat cerita.

Nonton episode 1 drama ini bikin saya dan suami (saat itu pacar) saya ngakak nggak ketahan. 

Sungguh sebuah pembuka cerita yang mengesankan dan bikin saya sebagai penonton pengin melanjutkan. Oke, mari kita mulai membahasnya lebih dalam.

1. Semua Karakter Memiliki Peran, Bukan Cuma Tempelan

a. Seon Deok-sun Family

twitter.com

Yup, semua karakter yang ada dalam drama Reply 1988 memiliki backstory dan keunikannya masing-masing. Ini adalah permulaan dari alasan Reply 1988 jadi drama terbaik wajib tonton. 

Keluarga Sung Deok-sun yang tinggal di semi-rubanah (persis di bawah rumah Jung-pal) merupakan keluarga yang agak kekurangan namun selalu ceria.

Sung Deok-sun memiliki kakak perempuan bernama Sung Bo-ra yang perfeksionis, galak dan merasa selalu benar. 

Bo-ra bukan cuma ditakuti satu blok Ssangmun-dong saja, tapi orangtuanya sendiri juga. Sung No-eul, adik Deok-sun, adalah anak lelaki ‘penurut’ dan agak penjilat, agak tipikal anak bungsu lah.

Bokapnya, Sung Dong-il kerja di sebuah bank selama 25 tahun dan orang yang cukup berdedikasi. 

Sementara nyokapnya, Lee Il-hwa adalah ibu rumah tangga yang perhatian dan pengertian sama anak-anaknya, meski kadang suka bersikap nggak adil ke anak keduanya.

b. Kim Jung-hwan Family

twitter.com

Keluarga Kim Jung-hwan memiliki cerita yang tak kalah luar biasanya. Sebelum tinggal di rumah besar tersebut, keluarga mereka bahkan lebih menyedihkan daripada keluarga Deok-sun. 

Tapi berkat Kim Jung-bong, yang nekat beli lotere, keluarga tersebut mulai memperbaiki hidup mereka.

Ibunya Jung-hwan, Ra Mi-ran, adalah tipikal ibu OKB yang untungnya masih down to earth. 

Kelihatan dari bantuan yang kerap diberikan ke tetangga, kayak nyokapnya Deok-sun dan Sun-woo pas lagi perlu pertolongan. 

Bokapnya Jung-hwan adalah bapak yang hobi banget annoying-in anak sama istrinya. 

Anak tertua di keluarga tersebut, Kim Jung-bong (yang bikin keluarganya naek kasta) adalah orang yang kompetitif dan kelihatannya cuma ngerjain hal-hal nggak penting.

c. Sung Sun-woo Family

retizen.republika.co.id

Menurut Deok-sun, Sun-woo adalah manusia paling normal di blok Ssangmun-dong. Dari penampilannya memang begitu, sih. 

Sun-woo adalah tipe family boy yang sayang banget sama nyokapnya dan adik semata wayangnya Sung Jin-ju (Kim Seol).

Jin-ju juga jadi kesayangan semua orang di blok tersebut. Jin-ju ini suka banget makan. Hampir semua adegan dia pasti berhubungan dengan makanan. 

Tampangnya yang gemesin dan polos gampang banget buat disayang.

Meski seorang orangtua tunggal, tapi nyokapnya Sun-woo, Kim Sun-young ini adalah tipe perempuan gigih dan ngerawat kedua buah hatinya dengan penuh cinta. 

Meski hidup mereka serba kekurangan, tapi Sun-young selalu berusaha menyajikan makanan yang diinginkan anak-anaknya.

d. Ryu Dong-ryong Family

cloverblossomsblog.com

Saya sempat nggak nyangka kalau Dong-ryong adalah anak bungsu seorang dekan di SMA Putra Ssangmun, Ryu Jae-myung (Yoo Jae-myung; musuh bebuyutannya Park Sae-royi). 

Karena sekali pandang dari tingkahnya yang minus dan tidak pernah tertarik belajar itu tentu tidak ada juga yang bisa menduga.

Dong-ryong mungkin satu-satunya anak yang jarang banget kelihatan dan tidak terlalu disorot. 

Meskipun di beberapa bagian, porsinya Dong-ryong ini cukup bikin segar karena tingkahnya yang diluar nalar, sama kayak temen di gengnya yang lain.

e. Choi Taek Family

twitter.com

Taek adalah personil geng blok Ssangmun-dong yang terakhir datang. Kepindahan Taek ke blok tersebut adalah semata demi bisa melupakan kesedihan selepas ditinggal ibunya. 

Taek dan Ayahnya, Choi Moo-sung adalah dua orang yang sama-sama tidak banyak bicara. Jadi kebayang lah ya betapa senyapnya rumah mereka.

Taek adalah seorang Master Baduk yang meski kaku tapi jenius luar biasa. Cowok pendiam satu ini juga sudah sering memenangkan kompetisi Baduk baik secara nasional maupun internasional.

Meski memiliki ribuan penggemar, bahkan ada yang menganggapnya Dewa, tapi Taek ‘payah’ melakukan hal-hal umum. 

Dong-ryong saja sampai sebal saat memberitahukan Taek cara menggunakan walkman. Deok-sun juga yang paham betul kepayahan Taek dalam menggunakan sumpit.

2. Dibumbui Emosi Dengan Pas

dramabeans.com

Bisa saya bilang bahwa Reply 1988 memiliki tiga unsur utama yang terasa dari awal hingga akhir serial. Yakni tentang kekeluargaan yang kental, kerjasama satu sama lain hingga cinta yang mewarnai blok Ssangmun-dong tersebut. 

Maka bumbu emosi yang pas menjadi alasan Reply 1988 jadi drama terbaik wajib tonton berikutnya. Serial ini dibumbui dengan pas oleh penulis dan sutradaranya. 

Sampai bikin saya pengin mondok di rumah mereka buat mengadaptasi cara kerjanya, biar bisa bikin karya sebagus ini dan terasa dekat dengan banyak penonton.

Kekocakan serial ini terlihat dari sepuluh menit awal episode pertama. Apalagi adegan tukar-tukaran makanan yang epik sampai bikin Jung-hwan ngeluh dan berucap, ‘Lain kali kita makan bareng aja dah’.

Selain unsur komedinya, unsur kekeluargaan dan cinta juga tentu mewarnai serial ini. 

Nyokapnya Jung-hwan yang dikenal sebagai Nyonya Cheetah (karena selalu pakai baju dengan motif cheetah) selalu membantu ibu rumah tangga lainnya saat mereka kekurangan duit atau butuh teman ngobrol.

3. Ada Banyak Kejadian Tolol dan Bikin Ngakak

iq.com

Adegan tolol yang saya ingat juga adalah saat Jin-ju mulai teracuni Bo-ra yang bilang Santa itu nggak ada. Padahal Jin-ju suka banget Santa dan pengin ‘manusia salju’ jadi hadiah Natalnya nanti. 

Tapi gara-gara Sung Bo-ra, Jin-ju jadi sedih dan seolah tidak bersemangat lagi. Terus warga se-blok itu mikir gimana caranya bikin manusia salju buat Jin-ju, sampai diadakan rapat selama tiga jam, setiap hari, berturut-turut. 

Ketika akhirnya manusia salju tersebut dibuat dan semua warga blok yakin kalau bocah perempuan itu bakal senang dengan kado Natalnya, cuaca malah cerah dan bikin manusia saljunya meleleh. Lol.

Ketika para orangtua sedang meratapi manusia salju yang sudah jadi air lagi, Sun-woo yang baru bangun tidur kaget dan bertanya. 

Setelah mendengar bahwa mereka meratapi manusia salju yang sudah mencair, Sun-woo dengan polosnya bilang untuk beli saja di Dolly minimarket.

Masalah terpecahkan. Sebab ternyata yang dimaksud manusia salju oleh Sung Jin-ju adalah es krim cone berwarna putih yang dijual di Dolly. 

Dan yang tahu hal tersebut cuma Sun-woo, kakaknya. Kejadian demi kejadian tak terduga ini juga yang menjadi daftar alasan Reply 1988 jadi drama terbaik.

Tapi selain kejadian manusia salju, tentu ada banyak lagi hal konyol yang bisa disaksikan dari seluruh warga blok Ssangmun-dong. 

Kayak waktu nyonya cheetah harus meninggalkan rumah selama dua hari dan ketiga lelaki di rumah tersebut berbuat seenaknya sampai bikin kondisi rumah jadi berantakan.

4. Problem Sehari-hari yang Sering Ditemui

newyorker.com

Selanjutnya alasan Reply 1988 jadi drama hangat terbaik wajib tonton adalah problem sehari-hari yang diangkat. 

Tidak melulu membicarakan kekocakan lima tokoh utama mereka saja, tokoh para orangtua yang memiliki problemnya sendiri pun dikupas secara apik. Beneran bisa relate banget seolah hal tersebut terjadi sama tetangga sebelah kita sendiri.

Kayak waktu bokapnya Jung-hwan yang jadi sedih karena kedua anak lelakinya yang seolah nggak ngehargain perhatiannya. Sampai puncaknya, Kim sajang mogok makan dan bicara sama orang-orang di rumahnya.

Mungkin berkat kebiasaan kocaknya bareng Deok-sun yang selalu memberi salam ‘Aigoo, Kim/Sung sajang’ tersebut, bokapnya Jung-hwan membaik dan mau makan mie dengan kimchi yang disodorin istrinya.

Belum lagi saat Taek kalah untuk pertama kali dan semua orangtua di blok tersebut nggak pengin bikin Taek semakin sedih. Tapi yang dilakuin sama keempat sahabatnya justru sebaliknya.

Jung-hwan, Sun-woo sama Dong-ryong justru ceng-cengin dan nyukurin selayaknya pertemanan lelaki. 

Ketiga orang itu nyuruh Taek buat ‘memaki’ supaya perasaannya plong. Sampai banyak kata-kata kasar yang kena sensor dan bikin Deok-sun tutup kuping.

Parting Shot

Untuk endingnya saya tidak mau berkomentar banyak karena pasti di antara kalian sudah tahu juga. 

Meskipun kurang suka dengan keputusan Deok-sun yang berjodoh dengan Taek dan bukan dengan Jung-hwan, tapi serial ini diakhiri dengan apik dan manis.

Adegan pernikahan Sung Bo-ra menjelaskan dengan nyata relationship ayah-anak perempuan yang kadang awkward dan mungkin tidak selalu bisa saling paham. 

Jujur saja di adegan tersebut saya pun menangis saking berasanya emosi yang coba disampaikan.

Bisa saya bilang bahwa Reply 1988 menambah daftar panjang drama terbaik yang saya tonton tahun ini setelah Itaewon Class dan The World of The Married Couple. Habis ini nonton yang mana dulu, ya? Reply 1997 atau Reply 1994? ;)